Wahai hati..
Aku tahu sedihmu
Aku juga tahu sakitmu
Manakala dia yang kau harap
Ternyata mempermainkan cintamu
Melukai perasaanmu...
Itu perih bak di sayat sembilu
Itu hancur dan mungkin tak berkeping
Berhamburan berantakan tak bisa di satukan lagi
Dan kau menepi, menyendiri
Meratapi kedukaan yang teramat sangat
Bersama tangis yang tak terhenti
Sementara dia tertawa bersama bunga-bunga jalanan menciuminya hingga mabuk
Berpesta pora bersama jahanam malam, membelainya dan menidurinya hingga pagi...
Wahai hati...
Aku tahu kau kuat
Maka bertahanlah... bertahanlah... bertahanlah... tak ada duka yang abadi
Kau akan temukan bahagia itu nanti
Di waktu yang tepat
Lalu waktu terus berjalan
Kau telah dapatkan bahagiamu, tawamu dan ceriamu lagi
Bersama jiwa baru yang tulus dan penuh cinta, kau memanggilnya malaikat
Bersamanya kau tenang, aman dan penuh kedamaian
Dan wahai hati...
Dia tiba-tiba datang lagi menyapamu
Kau yang rapuh dan masih menyimpan kenangan tersentuh akan hadirnya...
Kau mulai tergoda dan menginginkannya juga ingin mengingkari janji sucimu yang sudah kau rajut bersama jiwa baru
Itu gila...
Jangan menjadi egois
Kau harus memikirkan 3 hati
Kau juga akan melukai 3 hati jika itu terjadi
Kalian akan hancur bersamaan di bawah bendera cinta yang fana
Dia menghormatimu dan hanya ingin menyapamu tidak lebih
Mengapa kau menjadi tergoda?
Jawaban itu hanya ada di dalam hati